Merayakan
Semua orang sedang meninggalkanku Mereka membangun tembok tinggi dan menyiapkan pesta perpisahan yang mewah dan panjang Sambil sesekali menenangkan tubuh yang menggigil ketakutan. Seperti seorang bayi yatim piatu Berpikir tentang harmonisnya sebuah keluarga adalah kemustahilan yang hakiki Apa yang kulakukan hanyalah memeluk guling seorang diri di pojokan kamar yang dingin dan lembab Sambil meratapi kebodohan diri sendiri. Penerimaan dan penkhianatan adalah teman sejiwa yang lama terabaikan Ingin kupinjam jubah putih yang kau kenakan di jum'at siang sewaktu mendengarkan khutbah seorang khotib sambil menikmati tidur ternikmatmu. Akan kupakai diupacara kematianmu kelak agar bisa kurayakan perpisahan yang semestinya. Kukirimkan doa-doa terbaikku untukmu bersama mimpi-mimpi kosong yang kau obral di pagi hingga petang hari. Dan aku adalah si kepala batu yang dengan senang hati menikmati bualan-bualan itu. Selamat tinggal Si brengsek yang hilang arah