Lelah yang menguap
27 september 2017 Dear N... Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 02.44 WITA. Aku masih terjaga tanpa sempat memejamkan mata. Ku buka lembaran karya Pram untuk menemukan inspirasi menulis, namun kenangan tentangmu justru menguasai ide-ide. Akhirnya aku memutuskan menulis kenangan tentangmu di 2015 lalu. Balai diklat transmigrasi Semarang. Perkenalan awal kita yang mengantarkan aku pada sebuah perasaan iba yang bermetamorfosa menjadi sebuah perasaan kagum. Semua ini berawal dari diskusi alot di kelas yang pernah menyudutkanmu. Sebuah pertentangan ideologi dengan realita yang membuatmu bungkam. Aku iba karena tak ada yang membelamu satupun. Berlanjut pada perbincangan pertama kita tentang potret islam di wilayah masing-masing sampai kita satu team dalam sebuah game menyusun kertas menjadi satu bangunan. Di antara teman-teman satu kelas kau lah yang paling berbeda menurutku. Kau sederhana, berwawasan luas, sedikit bicara tapi easy going. Puncaknya adalah saat kegaduhan yang menyebabka