Postingan

Menampilkan postingan dari April 30, 2018

180 menit Bersama Kalian

Senja dan sebuah pengembaraan Telah membuangku di antara reruntuhan dan puing-puing masa lalu Prasasti, relief, dan arca berbicara atas nama kekuasaan, seni, dan budaya Yang nyata dan imajiner Aku meniti lorong - lorong sepi yang sunyi Hanya gema dari denyut nadi semesta yang bisa kudengar seolah mendendangkan kisah-kisah kebiadaban dan keluhuran suatu masa Mereka yang selalu mencintai kesucian dan ketinggian namun tak pernah menjadi luhur Sejak dulu kini dan nanti Dari tiap-tiap lorong waktu yang ku telusuri Yang terungkap hanyalah penyesalan semesta Entah, entahlah... Intiku yang gulana ataukah puing-puing itu yang menangisi dirinya sendiri Bicaralah Bicaralah atas nama kemanusiaan Bukankah aku kamu dan semesta adalah karya Tuhan yang satu? Siluet dan kehangatan tegur sapa Telah membawa kita pada sebuah ketakjuban Di manapun selalu ada yang tertinggal dan meninggalkan Semoga aku, kamu, dan kamu sama-sama meninggalkan sapa Bukan penyesalan seperti wajah puing-puing