Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 20, 2016

SAMPAI TIDAK ADA PENYESALAN

Pertemuan pertama itu. Dulu sekali. Aku masih malu-malu. Segan untuk menyapa. Masih apik dalam ingatanku, kau hanya menyapaku dengan satu kalimat, "dimakan permennya Na" Lalu aku membalasnya dengan senyuman dan satu anggukan, setelah itu kamu berlalu dan tak kembali.  Aku tahu kamu malu. Begitu juga aku. Kamu sahabat kecilku. Pertemuan kita begitu sederhana dan polos. Aku yang selalu tempramen seringkali memaksamu terjebak dalam masalah. Bahkan kemarin saat berusaha kabur dari tukang calo bus di terminal. Aku yang buat masalahnya. Kamu yang nanggung. Hehe Kini usiaku dua puluh satu berjalan. Kau semakin dewasa, sedangkan aku masih saja tempramen. Tapi aku seringkali menghibur diri dan membuat justifikasi terhadap sifatku yang tidak pernah berubah. Terdengar absurd memang. Tapi kemarin kamu bilang kalau itu bagian yang paling lucu dari diriku. Aku yang sering buat kamu geleng-geleng kepala melihat ide-ideku yang konyol. Semisal waktu pulang terlambat dari rumah sakit denga